KarerID - Loker Hari Ini: Lowongan Kerja Gaji Hrd Di Perusahaan Tambang Nikel Id Agustus 2022 - Update Lowongan Kerja Gaji Hrd Di Perusahaan Tambang Nikel Id Agustus 2022 Terbaru tahun 2022, Lowongan Kerja Gaji Hrd Di Perusahaan Tambang Nikel Id Agustus 2022 Adalah salah satu Perusahaan multi nasional yang bergerak di Bidang Lowongan Kerja Gaji Hrd Di Perusahaan Tambang Nikel Id Agustus 2022
Kendari(ANTARA) - Petani budidaya rumput laut di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara mengadukan aktivitas pertambangan nikel di wilayah tersebut kepada Dinas Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) Sultra, karena mencemari lingkungan.
Kapasitasproduksi nikel di tambang ini mencapai 6000 Tni/A (Ton Nikel per tahun). Hasil produksi baik berupa ore (tanah mengandung nikel) maupun nikel itu sendiri diekspor ke Jepang, China dan Eropa. Perjalanan dari Kendari ke Pomalaa ditempuh oleh rombongan DJKN selama empat jam perjalanan darat. Perjalanan terasa menyenangkan.
BeritaSultra Berita Kendari - Media Online Sulawesi Tenggara (Sultra) yang Menyajikan Berita Terkini, Metro, Politik, Pilkada, Hukum, Ekonomi, Wisata Sultra PT Antam Unit Bisnis Pertambangan Nikel (UBPN) Sultra. Sejak Maret 2022 Gaji Guru PPPK di Sultra Belum Dibayarkan, Ini Kendalanya.
NewProduksi tambang nikel Jobs in Indonesia available today on JobStreet - Quality Candidates, Quality Employers
Seemore of Tambang Nickel Kendari on Facebook. Log In. Forgot account? or. Create New Account. Not Now. Tambang Nickel Kendari. Product/Service . Community See All. 2,002 people like this. 2,160 people follow this.
. KENDARI - Berikut ini lowongan kerja Kendari di Radhika Karya Perkasa buka rekrutmen Accounting Staff, simak syarat dan cara daftarnya. Radhika Karya Perkasa merupakan salah satu perusahaan dibidang pertambangan nikel, pengangkutan, penjualan serta pengelolaan potensi lahan-lahan tambang di Sulawesi Tenggara yang berkembang serta mendukung kemajuan industri dengan memperhatikan aspek lingkungan dan tantanan sosial masyarakat sekitar lingkungan tambang. Saat ini perusahaan tersebut sedang membutuhkan karyawan posisi Accounting Staff. Kualifikasi 1. Pendidikan Terakhir S1 Akuntansi 2. Pengalaman Minimal 2 Tahun di Bidang Accounting Baca juga Lowongan Kerja Sultra Bidang Pertambangan PT GSI Rekrutmen Tiga Posisi, Syarat dan Cara Daftar 3. Usia Maksimal 27 Tahun Perempuan 4. Berpenampilan Menarik & Komunikatif 5. Menguasai Microsoft Office 6. Mampu Bekerja Dibawah Tekanan 7. Mampu Bekerja Sama dengan Team 8. Cekatan, Inisiatif, Jujur & Teliti Cara Daftar Submit your CV atau kirim langsung di Jalan Malaka, Lantau 2 Komp Citra Land Blok E1/007, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. More information call us +62 811-462-339. * Deviar Tosepu
KENDARI - Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara merupakan daerah dengan perusahaan tambang nikel terbanyak di Sultra. Diketahui, dari 189 perusahaan pertambangan di Sultra terdapat 138 perusahaan tambang nikel, 33 perusahaan tambang aspal, 11 perusahaan tambang emas. Kemudian 4 perusahaan tambang kromit, 1 perusahaan tambang pasir besi, 1 perusahaan tambang mangan, dan 1 perusahaan tambang tembaga. Daerah yang memiliki jumlah perusahaan tambang nikel terbanyak yaitu Kabupaten Konawe Utara sebanyak 50 perusahaan. Tentunya hal tersebut menjadi sebuah potensi besar bagi Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Sultra. Baca juga Perusahaan Tambang Nikel Paling Mendominasi di Sulawesi Tenggara, Terbanyak di Konawe Utara Selengkapnya, berikut daftar perusahaan tambang nikel di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik BPS Sultra. 1. PT Adhi Kartiko Pratama 2. PT Adhikara Cipta Mulia 3. PT Alam Raya Indah 4. PT Apollo Nickel Indonesia 5. PT Bhumi Karya Utama 6. PT Bhumi Swadaya Mineral 7. PT Binanga Hartama Raya 8. PT Bososi Pratama
KENDARI - Berikut lowongan kerja Kendari, PT Tiran Mineral buka rekrutmen Mining Engineer Tambang Nikel, ini kualifikasi yang dibutuhkan. PT Tiran Mineral merupakan perusahaan yang bergerak di bidang usaha pertambangan nikel. Saat ini perusahaan tersebut sedang mencari talenta terbaik untuk bergabung dan berkontribusi bersama perusahaan. PT Tiran Mineral membuka rekrutmen untuk posisi Mining Engineer Tambang Nikel yang bisa dilamar lulusan sarjana. Baca juga Lowongan Kerja Gonusa Prima Distribusi Buka Rekrutmen Sales Motoris, Penempatan Kolaka dan Baubau Selengkapnya berikut ini kualifikasi yang dibutuhkan PT Tiran Mineral dari calon pelamar. Kualifikasi Laki-laki, usia maksimal 35 tahun Pendidikan minimal S1 Teknik Pertambangan, Teknik Geologi, Setara Memiliki pengalaman di bidang yang sama minimal dua tahun lebih diutamakan pertambangan nikel Memahami perencanaan operasional tambangd reporting production Menguasai software dan teknik pertambangan nikelM sertifikat minimal POP lebih diutamakanB Bersedia ditempatkan di Site Waturambaha, Sulawesi Tenggara PT Tiran Mineral tidak menerima berkas lamaran langsung. Untuk melakukan pendaftaran Anda bisa mengakses link Baca juga Lowongan Kerja Kendari, Kawan Lama Group Buka Rekrutmen 4 Posisi, Simak Kualifikasi & Cara Daftarnya Jika Anda berminat dan memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan silakan klik link tersebut. Saat mengisi form pendaftaran pada link tersebut gunakan huruf kapital. Unggahlah CV dan dokumen penting lainnya file PDF maksimal 10 Mb. Hanya kandidat sesuai kualifikasi yang akan diproses lebih lanjut. Untuk proses rekrutmen dan seleksi tidak dipungut biaya apapun. Calon pelamar diingatkan untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan PT Tiran Mineral. Selengkapnya informasi terkait lowongan kerja ini, silakan menghubungi Bagian SDM Tiran Group melalui telepon 0411 4206951. *
› Masyarakat di lingkar tambang nikel perlu diintervensi dengan strategi yang tepat agar mereka tak hanya menjadi korban dari eksploitasi nikel untuk kendaraan listrik yang digadang rendah emisi. OlehVIDELIS JEMALI DAN SAIFUL RIJAL YUNUS 6 menit baca KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS Kondisi area pertambangan di daerah bukit Desa Tambakua, Kabupaten Konawe Utara, Sultra, seperti terlihat pada Senin 5/8/2019.KENDARI, KOMPAS — Industri pertambangan dan pengolahan nikel di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah berdampak pada kerusakan lingkungan dan perubahan struktur masyarakat. Ribuan hektar lahan terbuka dan laut tercemar, yang semuanya berdampak buruk pada masyarakat di lingkar tambang. Diperlukan strategi dan komitmen bersama agar masyarakat tetap berdaya di tengah euforia kendaraan listrik yang rendah emisi dengan nikel sebagai komponen itu mengemuka dalam diskusi virtual saat peluncuran Laporan Studi Lapangan Kondisi Lingkungan Tambang Nikel oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Walhi, Rabu 23/6/2021. Studi tersebut memotret kondisi lingkungan di Sulawesi Tenggara Sultra dan Sulawesi Tengah Sulteng, dua daerah episentrum pertambangan dan pengolahan nikel. Studi dilakukan selama Januari-Februari 2021. Nikel merupakan material kunci kendaraan listrik, yakni bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Kendaraan listrik digadang-gadang rendah emisi atau ramah lingkungan. Negara maju saat ini berlomba-lomba menghasilkan kendaraan listrik. Indonesia tak ketinggalan dengan rencana besar membentuk perusahaan penghasil baterai kendaraan Walhi Sultra Saharuddin menuturkan, dari studi lapangan yang dilakukan di Kabupaten Kolaka dan Konawe Utara, ditemukan perubahan sosial dalam struktur kehidupan masyarakat. Di Kolaka, misalnya, warga yang dulu bertani atau berkebun serta melaut perlahan berubah menjadi pekerja pabrik atau PATRIA GUPTA Permukiman penduduk berdekatan dengan bukit penambangan nikel di Desa Tapunggaya, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sultra, Rabu 7/8/2019. ”Nelayan yang dulu bebas mencari ikan di perairan Kolaka harus keluar lebih jauh karena laut yang berubah setelah puluhan tahun mendapat pengaruh dari industri tambang nikel. Karena kondisi itu, sebagian nelayan kini bekerja di tambang. Para ibu di Tanggetada, Kolaka, bahkan sekarang harus menjadi pemecah batu bersama anaknya untuk memenuhi kebutuhan hidup,” kata umum, lanjut Saharuddin, sebanyak warga di dua kecamatan lingkar tambang nikel di Kolaka perlahan harus mengubah pola hidup dari masyarakat agraris dan nelayan menjadi masyarakat industri. Hal ini tidak diimbangi dengan upaya pemerintah untuk memberikan jaminan penghidupan, juga peningkatan kemampuan secara sama terjadi di Konawe Utara dengan 54 izin usaha pertambangan IUP. Daerah itu dieksploitasi untuk pertambangan nikel. Produksi pertambangan mengubah wajah daratan hingga lautan, yang berkonsekuensi terhadap terjadinya degradasi kabupaten tersebut, setiap tahun terjadi banjir. Banjir bandang pada 2019 merugikan Konawe Utara senilai Rp 600 RIJAL YUNUS Seorang warga berusaha mencari barang yang tersisa setelah banjir bandang menghanyutkan rumahnya di Desa Topowatu, Kecamatan Asera, Kabupaten Konawe Utara, Sabtu 22/6/2019.Dugaan pencemaran karena pertambangan dan pengolahan nikel juga terjadi di Kabupaten Morowali, Sulteng, terutama di wilayah pesisir, yakni Bahodopi, Bungku Timur, Bungku Pesisir, Bungku Selatan, dan Menui Kepulauan. Pertambangan nikel di Morowali terkonsentrasi di tiga kecamatan, yakni Bahodopi, Bungku Timur, dan Bungku 43 IUP dengan wilayah kelola hektar atau 24,5 persen dari luas daratan Morowali. Selain pertambangan nikel, sejak 2016, beroperasi PT Indonesia Morowali Industrial Park IMIP di Bahodopi, kawasan industri yang menampung perusahaan-perusahaan pengolah orematerial mentah mengandung nikel.Baca juga Menimbang Potensi Besar Nikel Indonesia”Laut di daerah-daerah tersebut tercemar limbah sisa pertambangan sisa galian orenikel yang terbawa air pada musim hujan sehingga laut menjadi berwarna kecoklatan. Material tersebut kemudian mengendap menjadi lumpur di dasar laut mencemari ekosistem mangrove dan ekosistem laut,” kata Kepala Departemen Advokasi Walhi Sulteng Khaeruddin di Palu, di Desa Lafeu, Kecamatan Bungku Pesisir, misalnya, sebelum pertambangan masif di sekitar wilayah tersebut dan di daerah hulu memanen ikan melimpah berton-ton dalam sehari. Namun, saat ini, tangkapan nelayan sudah tidak melimpah seperti dulu lagi. Ikan sulit berkembang biak di sekitar pesisir karena dasar laut sudah dipenuhi KURNIAWAN Pekerja PT Indonesia Morowali Industrial Park IMIP di Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, meninggalkan kawasan pabrik seusai kerja, Senin 28/1/2019 sama terjadi di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi. Selain endapan sisa galian ore, air laut juga diduga tercemar karena limbah cair panas dari pembangkit listrik tenaga uap PLTU di kawasan PT IMIP. Limbah cair panas yang dialirkan ke perairan Desa Fatufia menyebabkan kenaikan suhu air laut 39 derajat celsius. Kondisi tersebut mengganggu ikan dan aktivitas keramba jaring nelayan setempat.”Dengan situasi tersebut, nelayan tidak bisa lagi melaut di perairan setempat. Mereka akhirnya melaut hingga 50 mil sekitar 80 kilometer dari pesisir yang berdampak pada makin tingginya ongkos produksi mereka menangkap ikan. Nelayan kebanyakan memiliki armada dan alat produksi sederhana,” ujar dimintai tanggapan terkait dugaan pencemaran pertambangan di Morowali, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sulteng Haris Kariming mengatakan, kewenangan dan pengawasan bidang mineral dan batubara sudah diserahkan ke pemerintah itu sama sekali tak mengandung unsur kimia. Air laut dipakai untuk menghemat penggunaan air soal limbah cair panas dari PT IMIP, Juru Bicara PT IMIP Dedy Kurniawan menyatakan keberadaan limbah tersebut benar. Namun, area yang terkena dampak limbah cair panas itu bukan area tangkapan ikan. Titik tersebut masih berada di pinggir laut yang dangkal. Saat surut, titik tersebut menyembul dengan menjelaskan, limbah cair tersebut air laut yang disedot melalui pipa besar untuk mendinginkan boilerpembangkit listrik tenaga uap. Air itu lalu dikembalikan ke laut. ”Limbah itu sama sekali tak mengandung unsur kimia. Air laut dipakai untuk menghemat penggunaan air tawar,” mengatakan, eksploitasi nikel untuk energi ramah lingkungan dengan wujud mobil listrik hanya memberikan keuntungan pada pemodal besar. Di sisi lain, masyarakat kecil, terutama di lingkar tambang, hanya menanggung dampak buruk pertambangan nikel, baik polusi, degradasi lingkungan, perubahan sosial, maupun dan pemerintah, menurut Khaeruddin, harus bertanggung jawab atas kondisi di lingkar tambang. Bentuknya dengan memperbaiki tata kelola lingkungan pertambangan dan pengolahan nikel demi kelestarian lingkungan. Selain itu, perusahaan-perusahaan tambang harus memulihkan kondisi laut yang tercemar saat ini.”Bersama pemerintah, mereka juga perlu membantu nelayan dengan alat produksi yang memadai agar bisa melaut jauh sebagai bentuk adaptasi terhadap pencemaran pesisir,” juga Tambak Warga Diduga Terdampak Tambang NikelManajer Kampanye Keadilan Iklim Walhi Yuyun Harmono menyampaikan, transisi energi yang terjadi saat ini penting untuk dikawal, terutama dampak terhadap masyarakat. Terjadinya perubahan skala besar di lingkup global dengan kendaraan listrik seharusnya tidak meminggirkan masyarakat yang notabene berada di sumber energi untuk model transportasi tersebut.”Kami setuju ada transisi energi yang adil, tetapi harus dilengkapi transisi material yang adil. Transformasi global tidak hanya meminggirkan masyarakat, tetapi juga tidak memberikan dampak buruk dan sudah seharusnya memberikan manfaat untuk masyarakat lingkar tambang nikel,” Final Daeng Pekerja memeriksa produk feronikel hasil pengolahan bijih nikel di pabrik PT Aneka Tambang Antam di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat 11/5/2011.Perubahan strategi energi, kata Direktur Program Koaksi Indonesia Verena Puspawardani, memerlukan kerangka pengaman yang jelas dan terukur. Kerangka pengaman penting untuk diterapkan ke wilayah yang menjadi sumber nikel. Tidak hanya terkait perubahan struktur sosial masyarakat, tetapi juga pada peningkatan kualitas hidup, dampak lingkungan, dan setiap aspek di dalam industri secara terpisah, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Muhammadiyah Kendari Syamsu Anam menjelaskan, puluhan tahun industri nikel berjalan, tidak banyak mengubah kondisi ekonomi masyarakat. Malah, semakin hari industri ini hanya mengeksploitasi alam hingga kehidupan juga Tambang Nikel dan Sejarahnya di IndonesiaBerkembangnya industri nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik, tutur Syamsu, seharusnya berdampak positif bagi daerah atau skala nasional. Akan tetapi, sektor ini hanya sektor terbatas yang tidak semua orang bisa masuk di dalamnya.”Jika tidak memiliki modal besar, masyarakat harus memiliki keterampilan. Namun, jika tidak punya keduanya, hanya akan menjadi penonton dan menerima dampak buruknya saja. Diperlukan adaptasi yang dilakukan secara kontinu,” tersebut, ia melanjutkan, bukan melakukan migrasi atau berpindah sektor pekerjaan, melainkan mengembangkan sektor tersebut untuk kebutuhan industri setempat. Misalnya, petani atau nelayan menjadi pemasok hasil bumi untuk memenuhi kebutuhan industri yang terus meningkat. EditorMohamad Final Daeng
Tentang adalah portal pencari lowongan kerja online yang menyediakan informasi lowongan kerja dari berbagai bidang industri yang meliputi bidang perhubungan, perbankan, informasi teknologi IT dan telekomunikasi, hingga bidang media dan periklanan, dan sebagainya. Sebagai portal mesin pencarian kerja, kami senantiasa berusaha memberikan info lowongan kerja terpercaya, teraktual dan terupdate. Disclaimer Kami tidak bertanggung jawab terhadap keseluruhan materi iklan yang tampil di situs ini. Seluruh materi iklan yang terdapat pada situs ini menjadi tanggung jawab masing-masing pemasang iklan.
gaji tambang nikel kendari