LembagaKeuangan Bukan Bank hanya menghimpun dana secara tidak langsung terutama melalui kertas berharga jangka menengah dan panjang, serta juga dalam bentuk pinjaman/kredit, dan penyertaan. Berdasarkan kegiatan Lembaga Keuangan Bukan Bank saat ini, kegiatan penyaluran dana tidak terbatas hanya untuk tujuan investasi saja, atau untuk perusahaan Diberitahukankepada seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma jenjang S1 semua jurusan kelas 1,2,3 dan 4 (semester 1, 3, 5 dan 7) dan jenjang D3 (semester 1, 3 dan 5) semua jurusan, bahwa Kursus Pembekalan Sertifikasi Profesi semester Ganjil PTA 2021/2022 akan dilaksanakan pada rentang waktu minggu ke-3 Februari 2022 (21-26 Februari 2022). PengertianDana Pensiun dan Manfaatnya. Posted on Januari 14, 2021 by Aufa Atila in Bisnis. Tahukah kamu bahwa pemberian pensiun kepada para karyawan bukan saja hanya memberikan kepastian penghasilan dimasa depan, tetapi juga ikut memberikan motivasi bagi karyawan untuk lebih giat bekerja. Dengan memberikan program jasa pensiun para karyawan 2 Kredit Investasi Hampir sama dengan kredit modal kerja, kredit investasi ini juga bersifat produktif, dimana kredit ini dimanfaatkan sebagai bentuk investasi atau penanaman modal untuk menghasilkan keuntungan. Namun kredit investasi ini membutuhkan waktu yang cukup lama dalam memberikan keuntungan. 3. Kredit Konsumtif Danayang berasal dari modal sendiri ini biasa disebut dana pihak I, yaitu dana yang berasal dari dalam bank, baik dari pemegang saham maupun dari sumber lain. Dana yang berasal dari modal sendiri terdiri atas: 1. Modal disetor Modal disetor adalah uang yang disetor secara efektif oleh pemegang saham pada saat bank didirikan. 2. Laba ditahan Semakinrendah semakin baik. 6. Net Interest Margin (NIM) NIM adalah rasio keuangan yang berfungsi untuk mengetahui profitabilitas suatu perusahaan perbankan, dimana seberapa besar asset produktif yang dimiliki suatu bank dapat menghasilkan keuntungan atau margin setelah dikurangi dengan beban bunga. Semakin besar semakin baik. 7. . – Kredit adalah salah satu layanan perbankan yang sering digunakan oleh nasabah. Namun di dunia perbankan, ada yang namanya kredit aktif dan kredit pasif. Kredit aktif adalah pinjaman untuk kegiatan produktif. Bagaimana dengan kredit pasif? Apa layanan lain dari bank? Perbedaan Kredit Pasif dan Kredit Aktif Produk Lain dari Bank Perbedaan Kredit Pasif dan Kredit Aktif Meski sama-sama bagian dari kredit, tetapi kredit aktif dan kredit pasif berbeda. Kredit aktif adalah kredit usaha kecil dan mikro, kredit usaha rakyat, kredit modal kerja, pembelian surat berharga, dan lain-lain yang diberikan bank kepada nasabah untuk kepentingan produktif. Sedangkan kredit pasif merupakan aliran dana dari masyarakat yang masuk ke bank. Dengan kata lain, kredit pasif adalah dana tabungan dari nasabah yang disetor bank. Produk yang masuk kategori kredit pasif dan kredit aktif adalah sebagai berikut ● Kredit Pasif 1. Tabungan ini adalah tempat nasabah menyimpan uang di bank. Nasabah dapat kapan saja menyimpan, mengambil, atau memindahkan uangnya dari rekening tabungan. Dalam tabungan, bank akan memberikan nasabah berupa bunga, dan nasabah wajib membayar biaya administrasi. 2. Deposito Berjangka Tabungan berjangka atau biasa disebut dengan deposito berjangka adalah sistem penyimpanan uang nasabah yang tak bisa diambil sewaktu-waktu. Misal deposito berjangka tiga bulan, nasabah hanya bisa mengambil dana ketika jatuh tempo atau mencairkan bunga setiap tiga bulan sekali. Pada umumnya, bunga deposito lebih tinggi dibanding bunga tabungan. Sehingga deposito sering digunakan nasabah sebagai tempat berinvestasi. Karena caranya mudah, cukup likuid, keuntungannya stabil, serta minim risiko. Namun deposito hanya cocok untuk investor tipe konservatif. Investor tipe moderat dan agresif kurang cocok. Karena tipe moderat memilih produk investasi yang memberikan keuntungan lebih tinggi dengan risiko sepadan, seperti reksa dana pendapatan tetap atau obligasi. Tipe agresif menginginkan investasi yang memberikan keuntungan paling besar, meski risikonya juga besar. Seperti saham atau reksa dana saham yang pergerakannya sangat fluktuatif dan dipengaruhi kondisi pasar saat itu. Namun saat menyimpan saham dalam jangka waktu lama, kemungkinan besar investor memperoleh keuntungan yang menggiurkan. Unduh Ajaib untuk informasi lengkap mengenai investasi. 3. Deposit On Call ini adalah tabungan yang bisa diambil setelah ada pemberitahuan dahulu dari penabung. 4. Deposit Automatic Roll Over ini adalah salah satu jenis deposito, di mana jika nasabah tidak mengambil dananya hingga waktu jatuh tempo, maka deposito otomatis diperpanjang dan bunganya langsung dihitung. 5. Giro giro merupakan simpanan atau tabungan nasabah yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran. Untuk memudahkan nasabah dalam menggunakan uangnya, bank mengeluarkan cek atau bilyet giro. ● Kredit Aktif 1. Kredit Rekening Koran R/K ini adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah sesuai dengan kebutuhan, seperti mutasi atau pemindahan buku. Selain itu, jaminan dari kredit rekening koran berupa surat berharga, sertifikat tanah, mobil dan BPKB, dan masih banyak lagi. Misal Pak Ahmad mengajukan kredit usaha ke bank untuk membiayai bisnisnya yang makin berkembang. Maka ia harus memenuhi syarat administratif, yaitu melampirkan rekening koran dan jaminan sertifikat tanah sebelum pengajuan kredit disetujui oleh pihak bank. 2. Kredit Reimburs Letter of Credit berikutnya tentang kredit aktif adalah kredit reimburs, yaitu bank yang memberikan pinjaman kepada nasabah dengan cara membayar harga beli sebuah barang. 3. Kredit Dokumenter ini merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabah, karena ia telah menyerahkan jaminan dokumen kepada bank. 4. Kredit Aksep kredit ini diberikan oleh pihak bank, caranya bank menandatangani aksep yang ditarik oleh nasabah. 5. Kredit Dengan Jaminan Surat Berharga seperti namanya, ini merupakan kredit dari bank kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga. Penyaluran kredit dari bank bukanlah barang baru. Hal itu sejalan sebagai salah satu fungsi bank, yakni memberikan kredit kepada masyarakat individu dan badan usaha. Penyaluran kredit tersebut memberikan manfaat antara lain – Mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. – Meningkatkan usaha serta penghasilan masyarakat. – Membuka lapangan pekerjaan lebih banyak. – Mengembangkan dunia usaha, baik skala UMKM maupun industri. – Memperluas pasar sekaligus menambah pendapatan negara. – Mempertahankan dan membantu usaha perbankan. Produk Lain dari Bank Kredit pasif dan kredit aktif adalah bagian dari produk perbankan. Selain produk berupa kredit dan tabungan. Bank juga memberikan layanan lain, yakni ● Transfer Layanan jasa yang sering digunakan oleh nasabah adalah transfer atau pemindahan uang. Nasabah dapat melakukan transfer antar rekening maupun bank, di dalam maupun luar negeri, kapan saja serta di mana saja. Saat ini, transfer bisa dilakukan dengan internet atau mobile banking. Untuk transfer antar rekening, pihak tidak memungut biaya. Pemungutan biaya dikenakan ketika nasabah mentransfer uang antar bank dan mentransfer ke bank luar negeri. ● Penagihan Warkat Bank memberikan layanan lain berupa penagihan warkat surat berharga seperti bilyet giro dan cek. Penagihan warkat yang berada di dalam kota disebut kliring clearing dan yang berada di luar kota atau negeri disebut inkaso collection. Proses penagihan membutuhkan waktu satu hari hingga satu bulan, tergantung lokasinya. ● Bank Notes Ini adalah jasa transaksi valuta asing galas, foreign exchange. Bank akan mengacu kurs atau nilai tukar berdasarkan Bank Indonesia dalam proses jual beli bank notes. ● Bank Garansi Ini merupakan layanan jaminan bank untuk nasabah dalam pembiayaan usaha. Dengan jaminan bank garansi, nasabah memperoleh fasilitas untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. Nilai jaminan akan disesuaikan dengan kredibilitas dan prospek bisnis nasabah. ● Safe Deposit Box Layanan ini menawarkan penyewaan boks penyimpanan barang atau surat berharga milik nasabah di bank. Penitipan tersebut aman dan terpercaya. ● Menerima Pembayaran Bank juga menerima layanan pembayaran yang memudahkan dan memberikan rasa aman kepada nasabah. Sebut saja menerima pembayaran pajak, listrik, uang sekolah atau kuliah, payroll gaji karyawan, uang pensiun, dan masih banyak lagi. ● Pasar Modal Di pasar modal, bank sangat berperan penting. Karena ia bisa menjadi penjamin guarantor, penjamin emisi underwriter, perantara perdagangan efek pialang atau broker, hingga perusahaan pengelola dana investment company. Seperti yang telah diketahui kegiatan pinjam meminjam dilakukan untuk berbisnis maupun untuk kebutuhan konsumtif seringkali dilakukan masyarakat Indonesia. Sejatinya pinjaman adalah hutang yang harus dibayarkan kepada satu pihak kepada pihak lainnya sesuai dengan perjanjian tertulis ataupun lisan. Pinjaman sendiri kini sudah beralih fungsi dari kebutuhan yang terbilang produktif menjadi kebutuhan konsumtif. Namun, seharusnya pinjaman dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produktif yang dapat mengembangkan produktivitas dan kualitas hidup. Pinjaman produktif meliputi pinjaman untuk ekspansi bisnis, pinjaman pendanaan cashflow, ataupun pinjaman untuk melakukan project kerjaan lainnya. Banyaknya bentuk pinjaman yang ditawarkan saat ini akan membuat kamu bingung memilih pinjaman yang sesuai untuk kebutuhanmu. Oleh karena itu berikut ini pinjaman produktif yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang perlu kamu ketahui. Segera Hubungi Kargo Untuk Pinjaman khusus Transporter Bersama Kargo Sekarang via WhatsApp Jenis-Jenis Pinjaman Produktif Pinjaman Produktif adalah pinjaman yang mampu menaikan pendapatan penanggung atau cenderung bersifat produktif. Nah, apa saja bentuk pinjaman produktif? Berikut ini penjelasannya. 1. KTA KTA Adalah salah satu jenis kredit yang ditawarkan oleh bank yang bisa memenuhi kebutuhan kamu. KTA adalah singkatan dari Kredit Tanpa Agunan. Seperti namanya, KTA tak membutuhkan jaminan apapun dari sang peminjam. KTA sendiri memiliki beberapa macam karakteristik. Berikut karakteristik KTA Tanpa jaminan. Tidak membutuhkan jaminan atau agunan dari Pinjaman ditujukan untuk kebutuhan konsumtif. Tujuan peminjaman diserahkan pada peminjam untuk menggunakan pencairan dari KTA. Pinjaman jenis ini tentu saja berbeda dengan KPR. Semisalnya dengan KPR yang pinjaman hanya bisa dipakai untuk pembelian rumahProses cepat. KTA memiliki proses cepat dan relatif mudah jika dibandingkan jenis kredit lain di Tunai. Pencairan KTA sendiri dalam bentuk dana tunai ke rekening peminjam. Dicairkan secara Pembayaran untuk pinjaman jenis ini dilakukan secara mencicil setiap bulan selama masa Dipercepat. Debitur sendiri bisa melunasi pinjaman KTA sebelum jatuh tempo. Namun peminjam biasanya akan dikenakan fee atau denda. Karena KTA tidak membutuhkan aset untuk dijaminkan, banyak pengusaha yang berusaha memanfaatkan pinjaman ini sebagai modal usaha untuk melakukan ekspansi ataupun memulai dalam berbisnis, sehingga KTA merupakan pinjaman produktif yang palin diminati saat ini. 2. Modal Usaha Tidak kalah dengan KTA , Modal usaha adalah pinjaman yang diperuntukan untuk modal usaha yang tujuannya tentu saja untuk memulai berbisnis ataupun ekspansi usaha. Kredit modal kerja ditawarkan dalam beberapa alternatif pembiayaan yang tentu saja bisa dipilih oleh sang pengusaha sesuai kebutuhan. Bank BCA pun menawarkan modal usaha dengan berbagai macam skema yakni; Kredit Lokal. Solusi bagi yang membutuhkan modal usaha yang bersifat liquid. Penarikan dan pelunasannya dapat dilakukan sewaktu-waktu selama jangka waktu fasilitas kredit melalui rekening giroInstallment Loan. Solusi untuk usaha yang membutuhkan pembiayaan modal usaha yang penarikannya dapat dilakukan sekaligus ataupun bertahap. Pelunasan pinjaman modal usaha model ini bisa dilakukan dengan cara mengangsur atau Loan. Solusi untuk usaha yang membutuhkan pembiayaan bersifat liquid atau musiman. Penarikan dan pelunasan pinjaman modal usaha model ini dapat dilakukan Ekspor. Solusi untuk usaha kamu yang membutuhkan pembiayaan kegiatan produksi, pengumpulan, dan penyiapan barang dalam rangka melakukan ekspor barang. Namun tentu ada hal yang harus diperhatikan sebelum kamu melakukan pinjaman modal usaha, seperti rencana keuangan, planning bisnis yang tepat, hingga cara pelunasan pinjaman tersebut harus diperhatikan agar kedepannya kamu dapat mengembalikan pinjaman modal usaha tepat waktu. 3. Invoice Financing Invoice financing adalah sebuah solusi pendanaan yang tepat bagi kamu yang sedang berbisnis. Tak seperti bank yang meminta kamu mengagunkan aset, invoice financing hanya meminta kamu untuk men-submit invoice pelanggan yang belum terbayar sebagai jaminannya. Lalu, kamu sebagai peminjam bisa mendapatkan pencairan dana untuk menjalankan operasional bisnis. Tak jarang para pelanggan atau klien membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melunasi tagihan invoice yang ditujukan pada mereka. Padahal jika membicarakan bisnis dan perputaran modal, hal tersebut sangatlah tidak sehat bagi finansial perusahaan. Kamu pasti membutuhkan dana untuk menjalankan bisnis seperti biasa dan melakukan proyek-proyek yang lainnya bukan? Sementara uang yang dibutuhkan belum berputar dan kamu masih diharuskan menunggu berbulan-bulan. Jika kamu menunggu pelanggan untuk melunasi invoice, bisa jadi bisnis kamu terkena dampak negatif dan kondisi finansial akan sangat terpengaruh dikarenakan tak punya dana yang cukup untuk menjalankan kegiatan operasional. Nah, dana yang akan kamu terima dari Invoice financing tadi, nantinya bisa digunakan untuk biaya operasional kembali. Hal tersebut membuat operasional perusahaan tak terganggu selagi menunggu klien melunasi invoice yang belum terbayar. 4. Pinjaman Online Pinjaman Online sendiri sekarang ini berpatok dengan sistem P2P Lender. Pinjaman online adalah jenis pinjaman yang dilakukan secara online melalui platform website atau aplikasi yang mana peminjam mendapatkan dana pinjamannya dari para investor lender yang dipertemukan melalui platform tersebut. Caranya mudah sekali, setelah peminjam borrower memulai pendaftaaran dan melakukan permintaan pendanaan, maka platform P2PL akan mempertemukan pada satu forum kepada pemberi pinjaman sehingga pendanaan dilakukan oleh pemberi pinjaman bukan dari platform tersebut. Setelah itu, jika pinjaman disetujui maka dana pinjaman akan disalurkan kepada peminjam dengan bunga keuntungan yang akan diambil oleh investor atau pendana. Jenis pinjaman satu ini saat ini sedang booming dilakukan oleh masyarakat untuk menutupi cashflow, karena dana pinjaman yang diajukan sangat cepat cair dan dengan plafond yang kecil. 5. Kredit Modal Ventura Modal Ventura adalah dana investasi dari pihak ketiga investor yang tujuan utamanya untuk melakukan investasi pada perusahaan yang memiliki risiko tinggi sehingga tidak memenuhi persyaratan standar sebagai perusahaan terbuka ataupun guna memperoleh modal pinjaman dari perbankan. Investasi modal ventura ini dapat juga mencakup pemberian bantuan manajerial dan teknikal sehingga tidak hanya berupa dana namun pendanaan juga dilakukan melalui sistem cara kerja. Kebanyakan dana ventura ini adalah berasal dari sekelompok investor yang mapan keuangannya, bank investasi, dan institusi keuangan lainnya yang melakukan pengumpulan dana ataupun kemitraan untuk tujuan investasi tersebut. 6. Kredit Multiguna Kredit Multiguna atau KMG adalah salah satu produk perbankan yang memberikan fasilitas pinjaman dengan bergantung berdasarkan nilai agunan yang diberikan. Kredit Multi Guna saat ini banyak digunakan untuk biaya-biaya pribadi dan juga modal usaha/ bisnis. Namun jika ingin menggunakan Kredit Multiguna kamu harus cermat sebelum melakukan pinjaman ini karena jika tidak bisa mengembalikan pinjamannya, maka asetpun melayang diambil oleh bank. Invoice Financing dari Kargo Untuk Perusahaan Transporter Kargo memiliki program yang bisa menolong kamu untuk mencairkan invoice dari klien yang terlambat cair. Dengan bekerjasama dengan kami, kamu bisa mendapatkan kredit online khusus logistik untuk membantu membiayai kebutuhan operasional sehari-hari kamu. Dalam melakukan pinjaman dari program kami, kamu hanya perlu menyerahkan invoice sebagai bukti sudah terjadinya perjanjian kerja yang belum juga dibayar oleh klien. Hal tersebut tentu saja membuat pencairan dana bisa dilakukan dengan mudah. Agar tidak bingung dalam melakukan program Pembayaran Invoice Cepat dari Kargo, yuk ketahui syaratnya! Syaratnya Pembayaran Invoice Cepat adalah; 1. Memiliki usaha logistik dengan badan usaha PT atau CV 2. Memiliki setidaknya 1 transaksi dengan customer pada invoice yang ingin dicairkan 3. Daftar dengan cara klik https//https// 4. Tim kami akan segera menghubungi Anda! Tidak sulit, bukan? Jadi tunggu apalagi? Yuk daftarkan diri kamu dan perusahaan transporte kamu segera! Semakin cepat kamu mendaftar, semakin cepat pula kamu merasakan invoice cair! Lalu, dokumen apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat pendaftaran Pembayaran Invoice Cepat? Ini dia!  Akta perusahaan & perubahannya, serta SK KEMENHUMKAM  KTP dan NPWP pengurus yang tertera di Akta  NPWP perusahaan  NPWP customer  Agreement vendor & customer  Surat Ijin Usaha SIUP & TDP/NIB  Surat keterangan domisili Perusahaan SKDU  Sample Invoice yang sudah dibayarkan customer minimal 5x pembayaran diambil sampel di 3 bulan terakhir  Foto halaman pertama buku rekening  Rekening koran 6 bulan terakhir  Laporan keuangan 2020 dan Sales Report 2020  Giro Seperti yang sudah tertuliskan sebelumnya, salah satu syarat untuk melakukan Pembayaran Invoice Cepat adalah perusahaan kamu sudah harus memiliki legalitas PT/CV. Hal ini tentu saja bukan tanpa alasan yang jelas. Kargo akan meminta beberapa dokumen yang harus dilengkapi ketika mengajukan pembayaran cepat invoice ke Kargo, dan prasyarat utama bahwa peminjam telah memiliki legalitas perusahaan, baik PT maupun CV, untuk menjamin keabsahan dokumen yang dimiliki serta transaksi yang dilakukan. Dalam program Pembayaran Invoice Cepat, invoice yang akan dicairkan memiliki jangka waktu jatuh tempo selama 30 sampai dengan 60 hari. Meski demikian, kamu tidak perlu khawatir ketika perusahaan kamu butuh waktu lebih lama untuk melunasi program ini. Kargo pun bisa menerima invoice dengan durasi hingga maksimal 90 hari dengan syarat dan ketentuan tambahan dari program pembayaran invoice cepat. RumahCom – Berdasarkan Undang-Undang Perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain, yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit disediakan oleh bank umum konvensional, BPR, dan Pegadaian. Berdasarkan tujuan, kredit terbagi menjadi dua jenis, yakni kredit produktif dan kredit konsumtif. Untuk Anda terutama para milenial, penting untuk mengetahui kredit produktif dan kredit konsumtif, agar memiliki pengetahuan tentang kredit yang akan berpengaruh terhadap kesehatan keuangan. Karenanya, dalam artikel ini akan membahas mengenai kredit produktif dan kredit konsumtif, diantaranya Definisi Kredit Produktif Perbedaan Kredit Produktif dan Konsumtif Contoh Kredit Produktif Contoh Kredit Konsumtif Tips Memilih Kredit yang Tepat Sesuai Kebutuhan Definisi Kredit Produktif Kredit produktif adalah teknik cicilan untuk bisnis atau membuka sebuah usaha. Kredit produktif secara bahasa merupakan frasa yang terdiri dari dua kata dan memiliki arti yang tentu berbeda. Kata “Kredit” merupakan transaksi finansial yang memiliki sifat tidak tunai atau secara angsuran. Kredit juga bisa dikatakan sebagai teknik pinjaman. Sedangkan kata “produktif” berarti bersifat atau mampu menghasilkan sesuatu yang biasanya dalam jumlah besar. Pada umumnya seseorang melakukan ini di luar pekerjaan utamanya. Jadi di samping memenuhi kebutuhan berhutang, juga sebagai penghasilan tambahan selain gaji pokok dan tunjangan yang diterima dari perusahaan tempat bekerja. Kredit produktif sendiri melakukan transaksi cicilan dan kemudian menjadikannya sebagai ajang dalam penghasil pendapatan. Contohnya, apabila Anda akan membeli sebuah bangunan ruko dan mengajukan KPR, lalu menjadikannya kedai kopi. Kemudian laba yang didapat dari penjualan tersebut bisa dijadikan untuk membayar cicilan KPR gedung kedai itu sendiri. Kredit produktif juga ketika Anda akan membeli sebuah rumah tambahan lagi dan berniat menyewakannya pada orang lain. Salah satu yang disebut sebagai kredit produktif adalah KPR. Jika Anda sedang mencari hunian dengan pengajuan KPR, cek daftar hunian di kawasan Parung yang bisa jadi pilihan Anda. Berikut listing terbaik di Parung dibawah Rp500 juta untuk Anda! Perbedaan Kredit Produktif dan Konsumtif Kredit produktif dan kredit konsumtif memiliki beberapa perbedaan. Mulai dari definisi, serta tujuan dari kredit tersebut. Simak tabel berikut untuk penjelasannya. Kredit produktif merupakan suatu jenis pinjaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil pemasukan dengan cara membeli suatu aset. Kredit konsumtif sedikit berbeda dari kredit produktif, kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Kredit produktif bertujuan untuk membeli properti yang disewakan atau menjadikannya modal usaha sehingga mendapatkan uang kembali. Uang yang dipinjam untuk kredit konsumtif tidak digunakan untuk membeli aset yang menghasilkan uang. Akan tetapi kredit konsumtif digunakan untuk pembelian aset yang akan mengalami depresiasi. Misalnya, membeli barang elektronik atau barang-barang pemenuhan keinginan lainnya. Kredit produktif berpeluang menumbuhkan aset dan menjadi kanal pemasukan. Kredit konsumtif lebih mementingkan kebutuhan personal dan terkadang bersifat mendadak Contoh Kredit Produktif Dalam pengertian kredit produktif di atas sudah dijelaskan sekilas mengenai contoh kredit produktif Berikut contoh lain dari kredit produktif 1. Modal Usaha Jika Anda akan membuka usaha, membangun proyek, membuat pabrik, rehabilitasi, perluasan bangunan usaha dan lainnya. Itu merupakan jenis investasi yang bisa dipilih. Melansir OJK, kredit ini bisa mendukung kebutuhan dana pembiayaan investasi jangka panjang. 2. Ekspansi Bisnis Dalam skala bisnis yang besar, contoh kredit produktif yang paling umum dilakukan adalah ekspansi bisnis. Misalnya, terdapat perusahaan ekspedisi yang mengambil opsi kredit ke bank untuk menambah unit mobil logistik baru atau menggunakan dana tersebut untuk membuka cabang dan drop point yang baru. Jenis kredit seperti ini pada umumnya memiliki masa pengembalian yang cukup lama, sehingga cocok jika ingin meminjam nominal yang besar untuk keperluan usaha. Untuk mengajukan pinjaman dibutuhkan studi kelayakan dan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP serta Tanda Daftar Perusahaan TDP. 3. Keperluan Pribadi yang Menghasilkan Akan tetapi, membeli kendaraan bermotor juga bisa menjadi salah satu contoh kredit produktif dalam contoh kasus yang berbeda, misalnya saja untuk keperluan pribadi. Wajar saja mengingat alat transportasi yang satu ini merupakan objek yang mudah menurun harganya. Berbeda lagi jika motor tersebut digunakan untuk bekerja sebagai ojek online, yang mana akan menjadi salah satu sumber pemasukan tambahan. Contoh Kredit Konsumtif Kredit konsumtif sedikit berbeda dari kredit produktif, kredit konsumtif adalah kredit yang digunakan untuk kebutuhan pribadi saja. Berikut contohnya 1. Healing Uang yang dipinjam untuk kredit konsumtif tidak digunakan untuk membeli aset yang menghasilkan uang. Akan tetapi kredit konsumtif digunakan untuk pembelian aset yang akan mengalami depresiasi atau istilah gaul sekarang, Healing’ 2. Kebutuhan Barang Konsumtif Contoh kredit konsumtif yang paling familiar saat ini adalah pembelian gadget baru dengan menggunakan kartu kredit. Jenis barang dengan basis teknologi ini merupakan objek yang sangat mudah terkena depresiasi. Penurunan nilai jual ini membuatnya menjadi salah satu jenis kredit konsumtif yang juga tidak dianjurkan untuk dilakukan. 3. Acara Pribadi Kredit konsumtif juga biasanya digunakan untuk acara pribadi seperti liburan, pesta ulang tahun, acara pernikahan, dan acara-acara pribadi lainnya yang membutuhkan biaya dari kartu kredit. 4. Gaya Hidup Kredit konsumtif juga kerap digunakan untuk memenuhi gaya hidup seperti berbelanja, makan dan minum di restoran atau cafe yang diinginkan. Tips Memilih Kredit yang Tepat Sesuai Kebutuhan Saat ini banyak bank berlomba-lomba untuk menerbitkan berbagai jenis kartu kredit yang masing-masing disertai pula dengan berbagai penawaran menarik seperti bebas biaya tahunan, suku bunga rendah, kartu emas atau platinum, dan lain sebagainya. Untuk dapat memilih kartu kredit yang tepat bagi kebutuhan Anda, silakan simak beberapa tips berikut ini 1. Pertimbangkan Biaya yang Dikenakan Salah satu faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam memilih kartu kredit yang tepat bagi Anda adalah biaya-biaya yang dikenakan seperti iuran tahunan, bunga, biaya administrasi, dan sebagainya. Kartu kredit dengan suku bunga yang lebih tinggi, biasanya cocok bagi Anda yang memilih untuk menggunakan kartu kredit sebagai pengganti uang tunai dalam berbelanja dan segera melunasi tagihan kartu kredit Anda setiap bulan. Dengan begitu pengeluaran Anda setiap bulan bisa terlacak. Meski memiliki suku bunga yang tinggi, kartu kredit jenis ini biasanya menawarkan nilai tambah seperti bebas biaya tahunan, diskon, cashback, dan juga point reward setiap kali bertransaksi. Jika Anda membutuhkan kartu kredit untuk belanja bulanan dan membayar berbagai tagihan bulanan seperti listrik, telepon, dan air yang nilainya relatif tetap, pasti akan Anda bayar lunas setiap bulannya. Maka kartu kredit ini cocok bagi Anda. Dengan catatan, Anda harus memastikan terlebih dahulu kepada pihak bank penerbit kartu kredit bahwa perhitungan bunga dilakukan setelah jatuh tempo pembayaran tagihan dan bukan sejak tanggal transaksi. Jika bunga diperhitungkan sejak tanggal transaksi, maka Anda tetap harus membayar bunga meskipun Anda membayar tagihan secara lunas setiap bulan. Kartu Kredit dengan suku bunga rendah, cocok bagi Anda yang sering membayar tagihan dengan mencicil atau membayar jumlah minimum. Meskipun kartu kredit jenis ini pasti mengenakan iuran tahunan dan biasanya tidak memberi banyak penawaran diskon atau cashback, jika Anda memiliki sumber pendapatan tetap dan yang penting mencukupi untuk membayar tagihan setiap bulan, setidaknya jumlah minimum, maka bunga yang rendah ini menjadi faktor penentu utama dalam memilih kartu kredit ini. 2. Perhatikan Diskon yang Ditawarkan Salah satu faktor yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda dalam memilih kartu kredit yang tepat adalah adanya penawaran potongan harga atau diskon. Bagi Anda yang gemar berbelanja, carilah kartu kredit yang sering menawarkan diskon yang biasanya merupakan hasil kerjasama bank penerbit kartu kredit tersebut dengan sejumlah penjual atau merchant. Anda dapat memeriksa daftar penjual yang bekerjasama dengan penerbit kartu kredit yang Anda pertimbangkan, apakah Anda sering berbelanja di sana atau barang-barang yang didiskon memang merupakan barang-barang yang memang Anda butuhkan. Tips promo cicilan 0%, karena akan meringankan daripada membeli barang secara kredit langsung. 3. Periksa Layanan Pelanggannya Layanan pelanggan atau customer service juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhitungkan dalam memilih kartu kredit. Sebagai pengguna kartu kredit, Anda pasti ingin mendapatkan pelayanan yang baik dan lengkap dari pihak penerbitnya, dan antara lain termasuk layanan transaksi dan pengaduan 24 jam dengan petugas yang ramah dan sigap. Jika Anda merasa perlu sering menghubungi bank penerbit kartu kredit untuk menanyakan segala sesuatu, penting bagi Anda untuk memastikan bahwa layanan pelanggan yang disediakan bank penerbit kartu kredit tersebut sesuai dengan yang Anda inginkan, andaikata sewaktu-waktu Anda mengalami masalah dengan kartu kredit Anda. 4. Ketahui Jangkauan Jaringan Kartu kredit dengan jangkauan yang luas cocok bagi kategori orang yang sering bepergian ke luar negeri. Jika Anda termasuk ke dalam kategori ini, maka Anda sebaiknya memilih kartu kredit yang memiliki jaringan luas yang diterima di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang sering Anda datangi. Penggunaan kartu kredit di luar negeri akan mempermudah Anda dalam bertransaksi, praktis, dan Anda pun dapat lebih menikmati perjalanan dengan nyaman. 5. Pastikan Tingkat Keamanannya Bagi Anda yang sangat memperhatikan keamanan dalam bertransaksi atau keamanan sebagai pemilik kartu kredit secara umum, sebaiknya pilih penerbit kartu kredit yang memberikan keamanan lebih kepada nasabahnya. Bentuk keamanan ini bisa berupa foto diri atau pencetakan tanda tangan pada kartu kredit, yang fungsinya antara lain untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penyalahgunaan pada kartu kredit Anda. Selain itu, sekarang rata-rata penerbit kartu kredit juga menawarkan asuransi kepada pemegang kartu kreditnya. 6. Pertimbangkan Kredibilitas Bank Penerbit Salah satu hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih kartu kredit adalah latar belakang bank penerbit kartu kredit tersebut. Jika bank tersebut memiliki kredibilitas dan reputasi yang baik, maka Anda sebagai pemegang kartu kredit dari bank tersebut akan merasa lebih aman dan nyaman sementara keuntungan dalam menggunakan kartu kredit pun juga lebih besar. 7. Jenis Kartu Kredit Saat mengajukan aplikasi kartu kredit, biasanya Anda akan dihadapkan pada pilihan apakah ingin memiliki kartu kredit klasik classic, emas gold, atau platinum. Kartu kredit gold dan platinum merupakan kartu kredit premium yang menawarkan limit atau pagu kredit yang tinggi dan berbagai manfaat eksklusif tambahan seperti airport lounge, garansi produk dengan masa yang lebih panjang, dan asuransi kecelakaan saat melakukan perjalanan. Tentunya segala fasilitas tambahan di sini dapat diperoleh dengan membayar biaya tahunan yang lebih tinggi dan kadang tingkat bunga yang lebih tinggi pula. Jika Anda memiliki pendapatan yang tinggi, pengusaha, dan juga sering melakukan perjalanan terutama dengan pesawat, maka kartu kredit jenis gold atau platinum akan cocok bagi Anda. Jika tidak, maka sebaiknya Anda memilih kartu kredit jenis classic, sesuai dengan kebutuhan Anda. 8. Pertimbangkan Reward dan Fasilitas Tambahan Lainnya Sejumlah penerbit kartu kredit menawarkan reward atau hadiah kepada nasabahnya, bisa berupa barang, diskon belanja, poin, atau lain-lainnya. Jika Anda mengincar berbagai reward yang ditawarkan kartu kredit tertentu, maka kartu kredit tersebut cocok bagi Anda. Selain itu, hal lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah fasilitas tambahan seperti akses ATM di seluruh dunia, asuransi perjalanan, asuransi pembayaran tagihan kartu kredit credit shield, dan juga fasilitas ruang tunggu eksekutif executive lounge di berbagai tempat. Jika Anda membutuhkan atau sering menggunakan fasilitas-fasilitas tambahan tersebut, ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk memilih kartu kredit yang menawarkannya. 9. Kartu Kredit Co-Branding atau Affinity? Belakangan ini, ada jenis kartu kredit yang ditawarkan oleh sejumlah institusi berkaitan dengan merek atau institusi mereka, dengan mencantumkan nama merek atau institusi bersangkutan selain nama bank penerbit kartu kredit tersebut. Kartu Kredit Co-Branding Kartu kredit yang dikeluarkan oleh bank penerbit bekerjasama dengan perusahaan lain seperti maskapai penerbangan, pusat perbelanjaan, agen perjalanan, dan lain-lain ini biasanya menawarkan harga khusus untuk pembelian produk-produk tertentu. Selain itu penawaran lain bisa berupa poin yang jika dikumpulkan dapat digunakan untuk memperoleh potongan harga atau berbagai bonus. Kartu co-branding biasanya bebas iuran tahunan, namun seperti biasa dengan suku bunga yang lebih tinggi. Affinity card Sama seperti kartu co-branding, kartu kredit affinity juga merupakan kerjasama antara bank penerbit dengan pihak lain, dalam hal ini berupa organisasi seperti asosiasi alumni perguruan tinggi, klub olahraga, lembaga sosial, atau institusi lain. Kartu kredit ini juga biasanya menawarkan potongan harga atau hadiah. Jika Anda merasa membutuhkan penawaran-penawaran yang diberikan oleh kartu kredit co-branding atau affinity tertentu, silakan Anda mengajukan aplikasinya untuk bisa mendapatkan berbagai manfaat yang ditawarkan. Itulah penjelasan mengenai perbedaan kredit produktif dan kredit konsumtif, serta jenis dan tipsnya yang dapat menjadi informasi dan pertimbangan bagi Anda sebelum memiliki kartu kredit. Tonton video yang informatif berikut ini sebagai panduan yang bisa Anda ikuti seputar biaya tambahan dalam proses jual beli rumah! Hanya yang percaya Anda semua bisa punya rumah Tanya Tanya ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami Jenis Produk Perbankan - Jenis Produk Perbankan meliputi Kredit Aktif dan Kredit Pasif. 1. Kredit Pasif, adalah bank menerima simpanan dari masyarakat pemilik dana, diantaranya Demand deposit giro, dibukukan oleh bank dalam bentuk rekening koran atas namaperorangan atau perusahaan. Pengambilannya menggunakan Cek atau Bilyet Giro. Time deposit, simpanan di bank yang berjangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan. Saving deposit tabungan, simpanan pada bank yang penarikannya berdasarkan persyaratan yg telah disepakati. Sertifikat deposito, bukti bahwa nasabah telah mendepositokan uang di bank. Deposit on call, jenis tabungan tetap yang dapat diambil setelah ada pemberitahuan terlebih dahulu dari penabung. Deposit automatic roll over, jenis deposit yang bila uangnya tidak diambil sampai batas waktu jatuh tempo, maka akan di perpanjang dan bunganya langsung dihitung secara otomatis. Aliran dana dari masyarakat yang masuk ke bank disebut kredit pasif. Dan dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produksi kredit aktif. Giro Bilyet adalah surat perintah nasabah kepada bank untuk memindahkan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening nasabah lain yang ditunjuk. 2. Kredit Aktif, adalah tugas bank memberi kredit kepada masyarakat, melakukan pembelian surat-surat berharga dan penyertaan pada perusahaan-perusahaan. Diantaranya kredit rekening koran R/K, kredit yang diberi sesuai kebutuhan kredit reimburs letter of credit kredit aksep, diberikan oleh bank dengan cara menandatangani aksep yang ditarik nasabah, setelah itu nasabah dapat menjualnya kredit dokumenter, diberikan oleh bank atas jaminan dokumen yang diserahkan nasabah. kKredit dengan jaminan surat-surat berharga Itulah Jenis Produk Perbankan - Jenis Produk Perbankan meliputi Kredit Aktif dan Kredit Pasif. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Bandung 9/5 - Siapa yang tidak pernah dengar dan mengalami soal kredit? Ya, sebagaian besar masyarakat Indonesia pasti sudah akrab dengan kata kredit dan tidak jarang di antara kita yang pernah mengalami kesulitan soal kredit yang kemudian muncul, mungkinkah kredit yang dimiliki bukanlah sebagai beban yang membuat kehidupan kita tidak tenang dan tertekan tapi malah menjadikan perekonomian menjadi lebih baik?Toni Muliadi, Co-founder BPR Mitra Parahyangan Bandung, lewat acara webinar "Parade Pengusaha Bandung Berbagi Inspirasi", yang diadakan oleh IIDB-Indscript Creative bersama BUKUIN menyampaikan bahwa kredit sangat mungkin menjadi produktif. Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa kredit dibagi menjadi 2, yaitu 1. Kredit Komersil Kredit komersil biasa disebut kredit produktif yang nama kredit ini digunakan untuk suatu kegiatan yang nantinya dapat menghasilkan barang atau jasa yang menghasilkan. Dana dari kredit komersil ini biasanya dipakai untuk mengembangkan usaha atau investasi. Termasuk dalam kredit komersil Kredit Usaha Rakyat KUR, Kredit Modal Kerja juga Kredit Kredit KonsumtifKredit yang digunakan untuk keperluan konsumtif seperti membeli kebutuhan pribadi, kredit kepemilikan rumah, kredit pembelian mobil dan lain juga mengatakan, jangan mudah tergiur dengan kredit yang tidak terencana dengan matang sehingga pada akhirnya kita terjebak dengan utang. Memang tidak ada salahnya jika kita sangat terpaksa yang akhirnya mengharuskan untuk mengambil utang atau kredit, tapi dengan menimbang atau mengukur kemampuan kita dalam membayar cicilannya nanti. Bagi UMKM yang mengajukan kredit di BPR Mitra Parahyangan Bandung mungkin merasakan bahwa mengajukan kredit di tempat kami terasa lebih sulit dengan berbagai pertanyaan yang diajukan secara mendetail. Hal tersebut dilakukan karena kami bukan saja ingin memberikan kredit bagi UMKM namun juga memberikan pendampingan UMKM agar dana yang diberikan dapat digunakan dengan tepat, imbuhnya adalah jangan terjebak utang, maksudnya adalah, ketika kita tidak tepat perencanaan atau penggunaan dalam dana yang telah didapatkan, maka kemudian kita akan terjebak pada kondisi ketidakmampuan untuk membayar utang tersebut. Bahkan yang lebih mengerikan lagi, jika pada akhirnya harus membayar utang dengan berutang, hingga akhirnya kita tidak mampu keluar dari lubang utang itu sendiri. 1 2 Lihat Financial Selengkapnya

dana yang digunakan masyarakat untuk kegiatan produktif disebut kredit